Saturday, February 9, 2013

Warung Ngebul - Dago 230

Eh iya.. Tau gak siapa pemilik Warung Ngebul di Dago Atas ini? Hmmm tidak lain, dia seorang penulis terkenal dan saya mengidola-kan-nya. Dia juga merupakan seorang yang membuat hidup saya lebih berwarna dan sedikit mengutak-atik otak saya.

Cafe ini emang baru sih katanya, lokasinya pas banget di Dago Atas simpang sebelum belokan Tubagus Ismail. Sebelah kanan jalan, disampingnya toko parfum.


Cafenya memang kecil, sepertinya ini rumah kontrakan yang disulap jadi cafe. Terlihat dari halaman depannya yang sempit, persis kayak kosan. Bahkan mungkin kalau mereka nggak pasang banner merah besar bertuliskan WARUNG NGEBUL gede-gede, orang mungkin nggak akan 'ngeh' kalo ada cafe di situ. Hehehe...

Kafe yang mulai buka jam 17.00 ini menawarkan konsep minimalis dengan
makanan yang juga minimalis alias makanan ringan cocok untuk ngopi-ngopi sore. Masuk ke dalamnya kita disuguhkan suasana temaram dengan meja-meja panjang dan kursi panjang minimalis dengan hiasan tembok polkadot. Ada pigura-pigura warna-warni di setiap sudut dindingnya. Yang lucu di salah satu sudut ruangan ada sofa-sofa kecil bermotif batik yang sepertinya cuma buat pajangan. Soalnya emang sofanya kecil seukuran sofa anak-anak gitu. Berhubung di dalam suasananya terlalu temaram dan sempit, saya memilih duduk di teras depan. 

Kemudian datanglah mas-mas berbaju hitam membawakan menu. Menu yang disajikan terdiri dari minuman ringan mulai dari kopi, teh, juice, soft drink dan es krim, sedangkan makanannya mulai dari pancake, roti bakar, lasagna, spaghetti, dan makanan cepat saji lainnya. Yang khas dari kafe ini adalah Es Krim Kebanjur Kopi Panas (10K). Sepintas namanya aneh tapi nggak ada yang aneh soalnya bentuknya emang cuma es krim yang disiram sama kopi panas. Pas saya memesan ini, saya baru sadar kalo ternyata es krimnya merupakan handmade es krim yang terbuat dari campuran es krim cokelat dicampur oreo, beng-beng dan coki-coki hahaha. Very simple snack! Yang unik sih tempat penyajian kopinya. kopi pahit yang lebih mirip kopi kapal api itu disajikan di sebuah wadah kaca jadul gitu. Sensasi rasanya sebenarnya seru karena rasa cokelat manis berbalut kopi pahit jadi menghasilkan rasa mocca yang enak dan nggak terlalu eneg. Kalo pencinta kopi pasti nagih sih minum ini sore-sore.

Untuk makanannya yang khas sih katanya roti bakar isi keju meleleh. Cuma saya pikir kok biasa aja ya. Akhirnya saya mesen yang lain, Roti Gulung Isi Smoke Beef danCheese  (7,5K) dan Pancake with Chococolate Ice Cream (10K)Again, when it came to serve saya terkaget-kaget dengan porsi dan bentuknya yang super simpel. Hahaha sepertinya pas dengan harganya. Roti gulungnya beneran roti berbalut smoke beef, mayonnaise, keju meleleh dan digoreng dengan tepung panir. Rasanya mantaab, keju melelehnya nggak nahan deh, pas buat temen minum kopi. Kalau pancakenya buat saya standar aja. Lebih mirip adonan kue cubit dikasih topping es krim cokelat, coki-coki (again) dan meises. 



Most of all, Warung Ngebul ini sepertinya memang masih berusaha menjajal bisnisnya di pasar kafe murah meriah di Bandung. Dengan harga minuman berkisar dari 3 ribu - 10 ribu dan makanan dari 7 ribu - 20 ribu (untuk lasagna dan chicken cordon blue yang paling mahal), kafe ini boleh dijadikan pilihan untuk kamu yang mau nyantai sore, dengan suasana adem dan semilir-semilirnya angin daerah Dago Atas, Bandung. 

Warung Ngebul

Simpang Dago Atas

0 comments:

Post a Comment